Mempunyai panjang tubuh 70-85 cm, rentang sayap 178-218 cm dengan berat
tubuh jantan 1,8 – 2,9 kg dan betina 2,5 – 3,9 kg. Bagian atas berwarna
abu-abu kebiruan, sedangkan bagian bawah, kepala dan leher berwarna
putih. Iris coklat. Kuku, paruh dan sera berwarna abu-abu. Tungkai tanpa
bulu dan kaki berwarna abu-abu. Saat terbang, ekornya yang pendek
tampak berbentuk baji dan sayapnya terangangkat ke atas membentuk huruf
V.
Penyebaran
Di Dunia : India, Asia Tenggara, Filipina, Indonesia dan tersebar luas di Australia
Di Indonesia : Simeulue, Nias, Musala, Banyak, Batu dan
Kepulauan Mentawai, Sumatra, Riau dan Kepulauan Lingga, Bangka,
Belitung, Kalimantan, Kepulauan Maratua, Panaitan, Laut, Tinjil, Deli,
Panaitan, Jawa,Bawean, Kepulauan Seribu Kepualauan Kangean, Bali,
Lombok, Moyo, Sumbawa, Komodo, Padar, Rinca, Palu, Flores, Ende, Besar,
Lomblen, Alor, Sumba, Roti, Timor, Lucipara, Kisar, Romang, Leti,
Sermata dan Kepulauan Tanimbar, Tanahjampea, Selayar, Kepualauan
Kalaotoa, Sulawesi, Lembeh, Muna, Buton, Banggai, Sula, dan Kepulauan
Talaud, Ternate, Halmahera, Rau, Muor, Morotai, Bacan, Obi, Buru,
Kelang, Ambon, Seram, Manuk, Banda, Watubela, Tayandu, Kai, Kepulauan
Aru, Waigeo dan Irian Jaya.
Suara
Teriakannya nyaring seperti rangkong ”ah-ah-ah-…” seperti suara burung Gagak(Corvus spp)
Habitat
Ditemukan di seluruh daerah, berputar-putar sendirian atau berkelompok
di atas perairan. Mengunjungi pesisir, sungai, rawa-rawa dan danau
sampai ketinggian 3000 m.
Berbiak
Musim berbiak: Musim kawin di Pulau Kalimantan dan Asia tenggara Januari
– Juli. Di Jawa dan Sulawesi musim kawinnya adalah beberapa bulan
(tetapi kebanyakan Mei – Oktober).
Sarang: sangat besar dengan lebar 1,2-1,5 m (bila digunakan secara
menerus dapat mencapai 3 m) dan kedalaman 0,5 – 1,8 m. Terdiri dari
dedaunan hijau, rerumputan dan rumput laut.
Jumlah Telur: Kebanyakan bertelur 2 butir, dengan masa pengeraman 40-45 hari.
Makanan
Makanannya cukup bervariasi, namun tidak seluruh jenis dimakan. Terutama
memakan ular laut, kura-kura dan penyu kecil, burung-burung air seperti
penggunting laut, petrell, camar, cikalang, pecuk dan cangak. Juga
burung burung air besar seperti angsa-angsaan, bebek dan belibis.
Mamalia umumnya hewan pengerat domestik. Cara berburu jenis ini hampir
menyerupai Elang Bondol Haliastur indus yaitu terbang berputar sambil
mengawasi permukaan air dan seketika akan meluncur ke mangsanya begitu
mangsa terlihat. Menangkap mangsanya menggunakan kakinya yang kuat
kemudian membawa mangsanya terbang. Dapat membawa mangsa yang besar
sambil terbang.
Status Perlindungan
Dilindungi Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 dan 8 tahun 1999.
alap alap masih banyak hidup di hutan an banyak pula yang memburunya, sayang hal ini masih terjadi ya, kita harus sama sama melindungi burung ini agar tidk punah
BalasHapusiya betul sekali bang rahmat.... :D
Hapusini jenis alap alap apa
BalasHapusini jenis dari alap alap laut yg sering di jumpai di daerah bersuhu anget....
Hapus