police

Jumat, 04 Januari 2013

Antisipasi Meroko

Merokok diketahui menyebabkan sejumlah masalah kesehatan termasuk masalah paru-paru, gangguan jantung, dan risiko terkena kanker.
Beta karoten yang merupakan prekursor vitamin A dan antioksidan kuat diketahui dapat membantu berbagai kondisi, termasuk kanker.
Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada reaksi yang buruk antara nikotin dengan beta karoten dalam tubuh manusia.
Saat dicerna, kedua zat tersebut berpotensi meningkatkan risiko masalah-masalah kesehatan tertentu. Meskipun demikian, hasil penelitian ini masih menjadi perdebatan.
ATCB Trial Study
Sebuah studi tentang beta karoten dilakukan di Finlandia oleh U.S National Cancer Institute (NCI). Tiga kelompok perokok laki-laki dewasa diberikan beta karoten, vitamin E, dan plasebo secara terpisah.
Para peneliti menemukan bahwa perokok yang mengambil suplemen beta karoten memiliki peluang 18 persen lebih tinggi terkena kanker paru-paru dan angka kematiannya rata-rata 8 persen lebih tinggi dari kelompok lainnya.
Hal ini menyimpulkan bahwa suplementasi beta karoten harus dihindari oleh perokok karena berpotensi merusak kesehatan mereka.
Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association pada Juli 2003 dan dijadikan pedoman oleh banyak dokter saat membuat rekomendasi untuk pasien perokok.
Tindak Lanjut Penelitian
Karena temuan ini, peneliti jadi ingin tahu apakah makanan yang kaya beta karoten juga harus dihindari oleh perokok yang ingin menurunkan risiko kanker paru-paru.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers Prevention tahun 2004, menguraikan hasil tinjauan tujuh studi yang berbeda perihal kanker paru-paru, kebiasaan merokok, dan asupan makanan spesifik.
Para peneliti menemukan bahwa tidak ada korelasi antara asupan beta karoten dengan insiden kanker paru-paru diantara perokok.
Peneliti justru menemukan bahwa perokok yang mengonsumsi beta karoten bersama antioksidan lain memiliki risiko yang lebih rendah terkena kanker paru-paru.
Beta karoten sebagai antioksidan melindungi tubuh dengan berinteraksi dengan phytochemical dan antioksidan lain.
Dalam keadaan alami, seperti pada makanan, beta karoten umumnya ditemukan bersama senyawa phytochemical.
Beta Karoten dan Kanker
Sejak tahun 1990-an banyak studi telah dilakukan mengenai efek beta karoten dan beberapa diantaranya menemukan bahwa beta karoten mampu menurunkan risiko kanker tertentu.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Breast Cancer Research and Treatment tahun 2010 menyimpulkan bahwa suplementasi dengan beta karoten dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara pada wanita pasca menopause.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar